Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 10:54:35【Resep】919 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(73)
Artikel Terkait
- SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
- BPOM respon sirop obat dari India diduga ber
- PBB sebut bantuan ke Gaza masih terus dihalangi
- PBB tingkatkan dukungan bagi pengungsi di Darfur Utara, Sudan
- Mencipta karya bermakna tanpa menghamba pada algoritma
- Korban kebakaran di Matraman masih mengungsi di tenda darurat
- Tinjau magang dengan Seskab, Menaker: Sarana link and match industri
- Asuransi Jasindo Bangun Akses Pendidikan dan Kesehatan di Pedalaman Mentawai
- Kiat merawat kompor di rumah agar awet
- Pohon depan Mal Slipi Jaya tumbang akibat dihantam truk molen
Resep Populer
Rekomendasi

BNPB utamakan perbaikan tanggul jebol di Bekasi, cegah banjir susulan

Bulan Sabit Merah sebut 29 staf di Gaza tewas sejak agresi Israel

Tinjau magang dengan Seskab, Menaker: Sarana link and match industri

Menperin sebut pabrik Lotte bukti RI jadi tujuan investasi global

Anggota DPR dukung perluasan MBG dengan pembenahan

Sulsel proyeksikan surplus beras 2 juta ton di 2025

KPK tangkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dalam OTT

KPK: OTT Bupati Ponorogo terkait mutasi dan rotasi jabatan